Pertolongan Pertama Menangani Orang yang Keracunan Sianida
Pertolongan Pertama Menangani Orang yang Keracunan Sianida |
PARPOL.NET - Nyawa anak pengemudi ojek online asal Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta tak tertolong usai menyantap sate beracun. Siapa kira, sate yang dibawa sang ayah dari customer ternyata mengandung racun kalium sianida.
Naba Faiz (10) mengeluh pahit dan panas usai menyantap sate beserta lontong dan bumbu. Usai mengambil air dingin, Naba langsung terjatuh sementara sang ibu muntah-muntah.
Meski sudah dibawa ke RSUD Kota Yogyakarta, nyawa Naba tak tertolong. Bocah ini memakan sate yang sebenarnya ditujukan untuk seseorang di Kasihan, Bantul.
PromoDomino | Agen Domino | Domino Online | Agen Domino99 | Agen Poker | Bandar Q | Agen QQ
Berkaca dari pengalaman Naba, seseorang yang terpapar sianida memang harus mendapat penangangan tenaga medis. "Saat terpapar sianida, sel-sel tubuh akan mengalami kerusakan dan kematian, tergantung dari jumlah sianidanya," kata Guru Besar Fakultas Farmasi Universitas Gadjah Mada Yogyakarta Zullies Ikawati lewat pesan teks ke Health-Liputan6com.
Gejala yang dialami seseorang yang terpapar sianida dapat terjadi dalam waktu yang cepat. Seperti kejang, sulit bernapas, pingsan. Jika menjumpai orang dengan kondisi tersebut bawa ke ruang terbuka.
Jika orang tersebut mengalami henti jantung dan henti napas bagi yang pernah dapat pelatihan bantuan hidup dasar dapat melakukan teknik RJP (resusitasi jantung paru)."Segera dibawa ke IGD rumah sakit untuk mendapat penanganan yang tepat," kata Zullies.
Baca Juga : WHO Umumkan Wabah Ebola ke 12 di Kongo Sudah Berakhir
Jangan memberikan bantuan napas buatan pada orang yang dicurigai terpapar sianida. Lebih baik segera bawa korban ke fasilitas pelayanan kesehatan terdekat. "Pasien yang dicurigai mengalami keracunan sianida akan langsung diberikan bantuan oksigen," tambahnya.
Zullies juga mengingatkan agar berhati-hati saat menangani orang yang diduga terpapar sianida. Bila kulit atau pakaiannya ada sianida, segera hubungai petugas medis agar tidak terpapar sianida.
Guru Besar di bidang Farmakologi dan Farmasi Klinik ini mengungkapkan bahwa senyawa sianida bersifat sangat toksik atau bersifat racun.
"Senyawa ini bersifat menghambat aktivitas enzim sitokrom oksidase dalam mitokondria sel mengikat Fe3 + / Fe2 + yang terkandung dalam enzim. Hal ini menyebabkan penurunan dalam pemanfaatan oksigen dalam jaringan, sehingga organ yang sensitif terhadap kondisi kurangnya O2 akan sangat menderita terutama jaringan otak," jelas Zullies.
Dampak dari kekurangan oksigen ini akan menyebabkan kejang, gangguan jantung dan pernafasan, dan bisa menyebabkan kematian jika kadar sianida cukup tinggi.
Namun memang sulit mendeteksi kehadiran makanan atau minuman yang diberi sianida. "Tidak ada ciri khas," kata Zullies.
Memang ada semacam bau khas seperti almond, tapi tidak mudah terdeteksi, apalagi jika jumlahnya sedikit. Jika dirasakan, kata Zullies, baru mungkin ketahuan, karena terasa pahit.
Sumber : Liputan6.com
0 comments:
Post a Comment