Kebiasaan Merokok Tingkatkan Resiko Terinfeksi Corona
Kebiasaan Merokok Tingkatkan Resiko Terinfeksi Corona |
"Tindakan merokok berarti jari (dan kemungkinan rokok yang terkontaminasi) bersentuhan dengan bibir yang meningkatkan kemungkinan penularan virus dari tangan ke mulut," tulis WHO dalam laman resminya seperti dikutip pada Rabu (8/4/2020). Agen Domino99
Selain itu, WHO juga mengatakan bahwa kapasitas paru-paru pada seorang perokok kemungkinan sudah berkurang atau malah telah memiliki penyakit. Hal ini meningkatkan risiko mereka terkena penyakit serius.
WHO menyebut, beberapa produk merokok seperti shisha memungkinkan penggunannya untuk saling berbagi selang. Mereka mengatakan bahwa aktivitas ini bisa memudahkan transmisi COVID-19.
Baca Juga : Virus Corona Tidak Menyebar pada Ruangan AC
"Kondisi yang meningkatkan kebutuhan oksigen atau mengurangi kemampuan tubuh untuk menggunakannya dengan benar, akan menempatkan pasien pada risiko yang lebih tinggi terhadap kondisi paru-paru serius seperti pneumonia," tulis WHO.
Dalam sebuah temu media di kantor Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia, Jakarta beberapa waktu lalu, dokter spesialis paru Feni Fitriani mengatakan bahwa adanya COVID-19 adalah saat yang tepat bagi perokok untuk berhenti.Feni mengatakan bahwa merokok saja berisiko membuat seseorang terkena berbagai penyakit. "Tanpa COVID-19 saja, orang yang merokok itu dia sudah mengalami kerentanan di saluran napas," kata Feni.
Menurutnya, selama ini orang abai dengan kebiasaan tersebut karena dampak buruk dari rokok terlihat dalam jangka panjang dan tidak secepat COVID-19.
Sehingga, dia berharap dengan fenomena pandemi ini, seorang perokok bisa jadi lebih waspada dan memiliki motivasi untuk berhenti melakukan kebiasaan tersebut.
0 comments:
Post a Comment